Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Foto Jokowi Jadi Makmum Shalat di Afghanistan Jadi Viral, Ini Penjelasan Pihak Istana. Jangan Kaget Ya!

31 Januari, 2018 | 1/31/2018 WIB Last Updated 2019-07-24T05:25:50Z
Sebuah foto viral di jagat maya menunjukkan Presiden Joko Widodo menjadi makmum shalat di Afghanistan. Foto tersebut memperlihatkan Jokowi bersama Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berada di saf makmum pertama.

Adalah Ahmad Fawad Lami, penyiar TV VOA Afghanistan yang pertama kali membagikan foto tersebut ke akun twitternya, @fawadlameh.

Foto itu lantas banyak dipertanyakan oleh warganet. Sebab, dalam video dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden yang sudah beredar sebelumnya dan banyak diberitakan media, Presiden Jokowi lah yang menjadi imam shalat.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang ikut dalam kunjungan Jokowi ke Afghanistan pada Senin (29/1/2018) lalu mengatakan, shalat berjamaah memang dilakukan dua kali.

Pertama, dilakukan shalat dzuhur di mana Jokowi menjadi imam shalat. Setelah itu, dilakukan shalat Sunnah, di mana Jokowi sudah tidak lagi menjadi imam.

Jokowi mundur dari posisi imam dan mengisi saf pertama, berdiri tepat di samping Presiden Ghani. Sementara, pria yang semula ada di samping Ghani lalu mengambil posisi imam.

"Itu (foto yang beredar) waktu shalat Sunnah," kata Pramono kepada Kompas.com, Rabu (31/1/2018).

Menurut Pramono, shalat sunnah yang dilakukan setelah shalat dzuhur itu dilakukan sebanyak dua rakaat. Shalat sunnah dilakukan untuk mendoakan warga Afghanistan yang tewas dalam berbagai serangan teror beberapa hari terakhir.

"Itu sebenarnya shalat sunnah untuk peristiwa (yang terjadi di Afghanistan), mereka berdoa lah," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo menjadi imam shalat saat kunjungan ke Afghanistan, Senin (29/1/2018).
Presiden Joko Widodo menjadi imam shalat saat kunjungan ke Afghanistan, Senin (29/1/2018). ((Biro Pers Setpres))

Sebelum kedatangan Jokowi, peristiwa teror memang melanda Afghanistan.

Pada 21 Januari 2018 atau delapan hari sebelum ketibaan Jokowi, bom meledak di Hotel Intercontinental menewaskan lebih dari 20 orang. Serangan ini diklaim oleh kelompok Taliban.

Lalu 27 Januari 2018 atau dua hari sebelum ketibaan Jokowi, bom bunuh diri menghantam pusat kota Kabul. Pelaku menggunakan ambulans berisi penuh bahan peledak. Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 103 orang.

Bahkan, pada hari ketibaan Jokowi, Senin (29/1/2018), tepatnya dua jam sebelumnya, markas akademi militer di Kabul kembali diserang.

Sebanyak lima tentara Afghanistan tewas dan 10 lainnya mengalami luka dalam serangan yang diklaim dilakukan ISIS tersebut.

Kendati demikian, Presiden Jokowi tetap bersikeras ke Afghanistan sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerjanya ke lima negara di Asia.

Sumber: Tribunbogor

iklan

close