Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pengungsi ke Anggota DPRD: Kalau Butuh Suara Mereka Datang seperti Ngemis, Kita Susah Mereka Hilang

16 Oktober, 2019 | 10/16/2019 WIB Last Updated 2019-10-16T04:17:57Z
Pengungsi: "Anggota DPRD kalau butuh suara kita mereka datang seperti mau mengemis, tapi kalau kita sedang susah mereka menghilang". - Kompas.com/Rahmat Rahman Patty

Ribuan pengungsi korban gempa yang saat ini mengungsi di perbukitan hutan Dusun Tahola, Desa Passo, Kecamatan Baguala, Ambon, mengeluhkan minimnya bantuan pemerintah di lokasi pengungsian.

Para pengungsi mengaku meski sudah lebih dari dua pekan mengungsi di lokasi tersebut, mereka baru sekali mendapatkan bantuan, itu pun hanya mi instan dan air mineral.

Para pengungsi juga mengaku sangat kecewa karena pemerintah Kota Ambon maupun para wakil rakyat yang berasal dari daerah pemilihan Baguala seolah mengabaikan mereka.

Mereka seperti tidak dianggap, padahal sedang berada dalam kesusahan.

“Pejabat pemerintah Kota Ambon tidak pernah ke sini, tidak tahu kenapa.

Anggota DPRD juga sama, mereka kalau butuh suara kita mereka datang seperti mau mengemis, tapi kalau kita sedang susah mereka menghilang,” kata Eddy Wattimena salah satu pengungsi kepada Kompas.com saat ditemui di lokasi pengungsian tersebut, Selasa (15/10/2019).

Eddy mengatakan, ribuan pengungsi yang ada di perbukitan dusun tersebut selama ini tidak pernah diperhatikan pemerintah.

Padahal kondisi mereka sangat buruk karena lokasi pengungsian tempat mereka mengungsi tidak memiliki fasilitas mandi cuci dan kakus (MCK) serta air bersih.

“Di tempat lain MCK dan air bersih disediakan pemerintah, kita di sini tidak. Jadi kita ini seperti anak tiri saja,” ujar Eddy kesal.


Senada dengan Eddy, warga lainnya Ulis menilai anggota DPRD provinsi maupun Kota Ambon selama ini hanya mendatangi mereka saat membutuhkan suara di pileg.

Namun, saat warga sedang kesulitan tak satu pun dari mereka yang mau mengunjungi lokasi pengungsian, apalagi datang membawa bantuan.

“Baru kemarin pileg mereka datang ke kita bicaranya manis sekali.

Janjinya akan susah bersama masyarakat, akan siap mati memperjuangkan hak masyarakat padahal bohong semua,” ujar dia.

Pantauan Kompas.com di lokasi pengungsian, ada ratusan tenda darurat yang berdiri di kawasan itu.

Di lokasi pengungsian juga ada banyak bayi, ibu hamil, dan juga lansia yang sangat membutuhkan bantuan.

Kondisi di lokasi pengungsian ini tampak memperihatinkan lantaran sanitasi yang buruk dan tenda-tenda tempat tinggal para pengungsi sangat tidak layak.[TribunAmbon]

iklan

close