Melintas.co - Kasus kejahatan juga dialami relawan Dessy Fitri Anggraeni, caleg dari Partai Demokrat Dapil 4 (Rasau Jaya-Teluk Pakedai). Dilansir dari laman JPNN.com pada Rabu (30/1/2019), ia menjadi korban penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang.
Aksi penyerangan disebut terjadi ketika para relawan rampung memasang bendera partai di kawasan Desa Rasau Jaya III, Kecamatan Rasau Jaya, Kubu Raya, pada Minggu (27/1) sekitar pukul 11.30 WIB siang.
Lantaran penyerangan tersebut, salah satu orang relawan yang diketahui bernama Miskari harus mendapatkan luka gores pada bagian dada. Diduga luka tersebut akibat terkena bagian tajam dari bambu yang sebelumnya dipergunakan untuk bendera partai.
“Kami diserang saat kami sedang makan, istirahat usai memasang bendera partai,” jelas Zainal Abidin yang kebetulan saat kejadian ada di lokasi, ditemui usai melaporkan peristiwa penyerangan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Pontianak, pada Minggu (27/1) petang.
Zainal menduga, pelaku penyerangan adalah tim sukses dari caleg tertentu. Ia kemudian mengaku kenal orang-orang yang melancarkan aksi tersebut. “Mereka, orang-orang sekampung (satu desa) juga,” jelasnya lebih lanjut.
Aksi penyerangan disebut terjadi ketika para relawan rampung memasang bendera partai di kawasan Desa Rasau Jaya III, Kecamatan Rasau Jaya, Kubu Raya, pada Minggu (27/1) sekitar pukul 11.30 WIB siang.
Lantaran penyerangan tersebut, salah satu orang relawan yang diketahui bernama Miskari harus mendapatkan luka gores pada bagian dada. Diduga luka tersebut akibat terkena bagian tajam dari bambu yang sebelumnya dipergunakan untuk bendera partai.
“Kami diserang saat kami sedang makan, istirahat usai memasang bendera partai,” jelas Zainal Abidin yang kebetulan saat kejadian ada di lokasi, ditemui usai melaporkan peristiwa penyerangan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Pontianak, pada Minggu (27/1) petang.
Zainal menduga, pelaku penyerangan adalah tim sukses dari caleg tertentu. Ia kemudian mengaku kenal orang-orang yang melancarkan aksi tersebut. “Mereka, orang-orang sekampung (satu desa) juga,” jelasnya lebih lanjut.